Kamis, 18 Desember 2014

Mengetahui Karakter Pria

Cara Berjalan Pria untuk Tahu Karakternya
  

 Melangkah ringan 
Cara berjalan seperti ini layaknya anak kecil yang baru saja diberi permen, langkahnya kelihatan bebas dan ringan. Pandangan mata kemana-mana melihat apa yang dilalui, seolah ingin merekam semua kejadian untuk kemudian diceritakan kepada orang lain. Tipe pria ini punya ambisi namun tidak ambisius, lebih santai mengejar citra-cita, mudah bergaul dengan siapa saja, tidak mau dikekang oleh aturan, tidak bisa konsentrasi pada banyak hal sekaligus, dan penuh improvisasi. Punya pacar tipe ini harus siap mental dengan kebiasaannya ramah pada siapa saja dan keinginan mendadaknya melakukan sesuatu. Pandangan lurus ke depan
Seperti memakai kacamata kuda, pandangannya lurus ke depan, jarang bahkan  tidak menoleh ke kanan atau kiri. Menunjukkan sifatnya yang selalu serius, tegas dan waspada mengantisipasi apa yang ada di depan. Berbahagialah bila punya pacar yang punya kebiasaan jalan seperti ini, karena ia akan mencurahkan perhatian hanya kepada Anda. 
Sebagian besar waktu menatap ke bawah
Bukan karena mencari-cari sesuatu di jalanan, tapi pria ini memang seringnya menatap ke bawah dengan kepala agak tertunduk. Pria tipe ini punya sedikit rasa rendah diri, pemalu, dan biasanya merasa tidak aman berada di keramaian. Namun di suasana tidak ramai, bersama orang yang dipercaya, ia baru menunjukkan pribadi sebenarnya. Biasanya kita yang harus aktif mengajak bicara tipe pria seperti ini. Menurut psikolog Raimond B Cattel, tipe pria ini sangat dipengaruhi system syaraf simpatetiknya, sehingga semakin sering menatap ke bawah semakin besar kadar pemalunya. 
Banyak bicara
Banyak pria yang sambil jalan tak berhenti bicara, tidak hanya pada pacar juga pada siapa pun teman jalannya. Ini menunjukkan dirinya jago banget flirting dan suka jadi pusat perhatian. Sangat mudah membaca perubahan emosinya, bila mendadak diam berarti ada sesuatu yang membebani pikirannya.
Tangan di saku
Bila pria berjalan dengan tangan, salah satu atau keduanya, diselipkan di saku celana atau jaket, bukan berarti dia sedang mencari-cari duit receh ya. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa dia punya karakter agak nge-boss, dan selalu ingin dinomorsatukan. Di sisi lain, ia juga termasuk pria bertanggung jawab dan bijaksana. Bila sambil berjalan memperlihatkan wajah ceria, berarti dia pribadi yang terbuka dan ramah.
Kaku seperti robot
Ada pria yang gaya berjalannya kaku mirip robot. Kedua tangan menempel di badan dan telapak tangan dikepal, dibarengi langkah kaki yang agak tertahan dan wajah tak terbaca. Ini menunjukkan dia bukanlah tipe romantis dan cenderung dingin kepada perempuan. Namun telaten, rajin dan tidak mudah tergoda melakukan kesalahan. Bila sudah suka pada seorang perempuan, dia akan  sangat setia.Tangan berada di belakang
Gerakan ini biasanya tidak disadari, meletakkan tangan di belakang tubuh, entah satu tangan atau keduanya. Sepintas terlihat santai, namun sebenarnya dia susah ditebak dan pandai menyembunyikan isi pikirannya. Santai tapi ternyata sedang mengawasi dan mengamati keadaan di sekitarnya, sehingga tahu apa yang terjadi. Jadi jika bertemu pria jenis ini, meski kelihatannya acuh tapi sebenarnya mengamati, kelihatan tak tertarik namun sebenarnya mendengarkan apa yang Anda ucapkan. 
Langkah panjang dan pandangan terangkat lurus ke depan
Terlihat acuh tidak memperhatikan sekelilingnya, dagu terangkat tinggi dan jalannya cepat dengan langkah panjang. Menunjukkan dia tidak mau membuang-buang waktu dan fokus pada apa yang dituju. Percaya dirinya tinggi, lugas, optimis, dan agak ambisius. Kalau ditolak perempuan, tidak patah semangat, akan mengejar terus sampai dapat. Selalu mendominasi, namun bila diajak bicara secara logis dan lugas masih mau mendengarkan. Semakin panjang langkahnya dan semakin tinggi kepalanya terangkat, semakin kuat pribadinya. 
Tangan terlipat di dada
Tidak peduli cuaca hangat atau dingin, pria ini selalu berjalan dengan tangan terlipat di dada. Menunjukkan bahwa ia punya kepribadian selalu membuat perlindungan dan proteksi terhadap dirinya sendiri. Didorong oleh perasaan tak aman yang muncul dari dalam dirinya karena kurang percaya diri. Selalu menanyakan pendapat orang  atas setiap tindakannya. Tipe pria ini harus selalu diyakinkan terus oleh pasangannya. 
Langkah pendek dan berat
Langkah berat belum tentu diseret, bisa saja ia berjalan lambat dengan langkah pendek. Menikmati dan mengamati dengan cermat apa yang ada di sekitar. Sangat berhati-hati, susah lepas dari pola kebiasaannya, dan sering  melakukan introspeksi diri. Bila ada masalah justru semakin tertutup. 

Selasa, 02 Desember 2014

SMAN 3 TELUK KERAMAT

GURU SMAN 3 TELUK KERAMAT.

Agama Hindu dan Budha

Lahirnya agama Hindu
Agama Hindu berasal dari wilayah India. Lahirnya agama tersebut merupakan pengaruh dari datangnya bangsa Aria ke India. Bangsa ini termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka bermigrasi dari Iran melalui celah Khaibar sekitar tahun 2000-1000 SM dan menetap di Sungai  Sindu (tanah Punjab). Pada perkembangan selanjutnya, mereka berhasil mengalahkan bangsa Dravida (sekitar tahun 1000 SM). Oleh sebab itu, mereka menguasai wilayah kekuasaan bangsa Dravida, termasuk lembah Sungai Gangga. Di sekitar sungai Gangga itulah mereka menetap. Bangsa Aria kemudian berakulturasi dengan bangsa Dravida dan menghasilkan bangsa Hindu yang disebut Aria Varta atau Hindustan.
Agama Hindu termasuk agama yang bersifat Sinkretisme (pencampuran) antara kepercayan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Agama ini menganut paham politeisme (banyak dewa). Kitab suci agama ini adalah Weda (pengetahuan tentang agama). Kitab Weda ditulis dengan bahasa Sanskerta, ada empat buah kitab Weda yaitu sebagai berikut :
1.     Rig Weda, berisi tentang ajaran-ajaran agama Hindu dan syair-syair pemujaan terhadap dewa-dewa.
2.        Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang dipergunakan untuk upacara keagamaan.
3.        Yajur Weda, memuat bacaan-bacaan untuk upacara keselamatan.
4.        Atarwa Weda, memuat ilmu untuk menghilangkan marabahaya atau menyembuhkan penyakit.

Lahirnya agama Budha
Agama Budha lahir di Negara India. Sejarah agama ini dimulai dari abag ke-6 SM sampai kelahiran Siddharta Gautama. Agama Budha berkembang dari kebudayaan India, ditambah unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Pada awalnya Buddha bernama Siddharta Gautama, seorang anak keturunan Raja Kapilawastu, Nepal. Siddharta lahir tanun 563 SM. Ia merupakan putra dari Sudadana dan Ratu Maya.
Seorang Brahmana meramalkan bahwa beliau akan menjadi seorang pendeta besar. Mendengar berita ini, kedua orang tuanya berusaha agar ramalan tersebut tidak terwujud dengan memberikan kemewahan, namum usaha tersebut tidak berhasil. Ketika Siddharta berjalan-jalan keluar istana tanpa seizing ayahnya, alangkah terkejutnya ia melihat berbagai kenyataan hidup yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Siddharta menyaksikan masyarakat hidup dalam kesengsaraan yang penuh penderitaan. Ia melihat orang yang menjadi pengemis, gelandangan, dan ada pula yang menderita penyakit kusta. Bahkan ia melihat kematian yang tragis.
Sejak menyaksikan semua itu, di dalam dirinya timbul pertanyaan, apakah hal tersebut juga suatu saat akan menimpa dirinya?. Selama ini ia hidup dengan berbagai kenikmatan di istana. Siddharta pun pergi meninggalkan istana dengan maksud mencari jawabannya. Ia bertapa dibawah pohon Bhodi di Bodh Gaya. Di sanalah ia mendapat pencerahan sejati. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM dalam usia 35 tahun.
Menurut ajaran Buddha, manusia harus menempuh jalan 8 kebaikan yaitu, berniat baik, jangan berlebih-lebihan, berpikir baik, memperhatikan hal-hal yang baik, berkata-kata dengan baik, berusaha yang baik, makan dan minum yang baik, dan bersemadi yang baik. Adapun tempat yang dianggap suci dalam ajaran Agama Buddha, yaitu sebagai berikut :
1.        Taman Lumbini di Kapilawastu, tempat lahirnya Siddharta (563 SM).
2.        Bodh Gaya, tempat Siddharta meneriama wahyu Buddha.
3.        Benares, tempat Siddharta untuk pertama kali menyampaikan khotbahnya.

4.        Kusinagara, tempat wafatnya Siddharta pada tahun 482 SM.