Selasa, 02 Desember 2014

Agama Hindu dan Budha

Lahirnya agama Hindu
Agama Hindu berasal dari wilayah India. Lahirnya agama tersebut merupakan pengaruh dari datangnya bangsa Aria ke India. Bangsa ini termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka bermigrasi dari Iran melalui celah Khaibar sekitar tahun 2000-1000 SM dan menetap di Sungai  Sindu (tanah Punjab). Pada perkembangan selanjutnya, mereka berhasil mengalahkan bangsa Dravida (sekitar tahun 1000 SM). Oleh sebab itu, mereka menguasai wilayah kekuasaan bangsa Dravida, termasuk lembah Sungai Gangga. Di sekitar sungai Gangga itulah mereka menetap. Bangsa Aria kemudian berakulturasi dengan bangsa Dravida dan menghasilkan bangsa Hindu yang disebut Aria Varta atau Hindustan.
Agama Hindu termasuk agama yang bersifat Sinkretisme (pencampuran) antara kepercayan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Agama ini menganut paham politeisme (banyak dewa). Kitab suci agama ini adalah Weda (pengetahuan tentang agama). Kitab Weda ditulis dengan bahasa Sanskerta, ada empat buah kitab Weda yaitu sebagai berikut :
1.     Rig Weda, berisi tentang ajaran-ajaran agama Hindu dan syair-syair pemujaan terhadap dewa-dewa.
2.        Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang dipergunakan untuk upacara keagamaan.
3.        Yajur Weda, memuat bacaan-bacaan untuk upacara keselamatan.
4.        Atarwa Weda, memuat ilmu untuk menghilangkan marabahaya atau menyembuhkan penyakit.

Lahirnya agama Budha
Agama Budha lahir di Negara India. Sejarah agama ini dimulai dari abag ke-6 SM sampai kelahiran Siddharta Gautama. Agama Budha berkembang dari kebudayaan India, ditambah unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Pada awalnya Buddha bernama Siddharta Gautama, seorang anak keturunan Raja Kapilawastu, Nepal. Siddharta lahir tanun 563 SM. Ia merupakan putra dari Sudadana dan Ratu Maya.
Seorang Brahmana meramalkan bahwa beliau akan menjadi seorang pendeta besar. Mendengar berita ini, kedua orang tuanya berusaha agar ramalan tersebut tidak terwujud dengan memberikan kemewahan, namum usaha tersebut tidak berhasil. Ketika Siddharta berjalan-jalan keluar istana tanpa seizing ayahnya, alangkah terkejutnya ia melihat berbagai kenyataan hidup yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Siddharta menyaksikan masyarakat hidup dalam kesengsaraan yang penuh penderitaan. Ia melihat orang yang menjadi pengemis, gelandangan, dan ada pula yang menderita penyakit kusta. Bahkan ia melihat kematian yang tragis.
Sejak menyaksikan semua itu, di dalam dirinya timbul pertanyaan, apakah hal tersebut juga suatu saat akan menimpa dirinya?. Selama ini ia hidup dengan berbagai kenikmatan di istana. Siddharta pun pergi meninggalkan istana dengan maksud mencari jawabannya. Ia bertapa dibawah pohon Bhodi di Bodh Gaya. Di sanalah ia mendapat pencerahan sejati. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM dalam usia 35 tahun.
Menurut ajaran Buddha, manusia harus menempuh jalan 8 kebaikan yaitu, berniat baik, jangan berlebih-lebihan, berpikir baik, memperhatikan hal-hal yang baik, berkata-kata dengan baik, berusaha yang baik, makan dan minum yang baik, dan bersemadi yang baik. Adapun tempat yang dianggap suci dalam ajaran Agama Buddha, yaitu sebagai berikut :
1.        Taman Lumbini di Kapilawastu, tempat lahirnya Siddharta (563 SM).
2.        Bodh Gaya, tempat Siddharta meneriama wahyu Buddha.
3.        Benares, tempat Siddharta untuk pertama kali menyampaikan khotbahnya.

4.        Kusinagara, tempat wafatnya Siddharta pada tahun 482 SM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar